MetroEkspress.com, Sidikalang.
Secara historis, lahirnya penyelenggara PAUD Bathesda Desa Bintang Dusun 1 Lae Pinang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, merupakan hasil solusi dari keterbatasan keluarga dalam mendidik anak usia dini berumur 4 – 5 tahun secara sadar dan terencana.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan seperti di dalam Undang Undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu, pendidikan Formal , Nonformal dan Informal.
Pendidikan Informal diartikan sebagai pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga dan lingkungan. Hal ini berarti bahwa keluarga merupakan wahana pendidikan sebagai wahana pendidikan , keluarga merupakan tempat terjadinya proses pendidikan orang tua anak dan penyelenggara PAUD itu.
Dari hasil survey MEx Selasa (8/8.2023) dari lokasi pendidikan sekolah PAUD Bathesda Desa Bintang Dusun 1 Lae Pinang pukul 08.15 WIB terdapat seorang tutor PAUD Bathesda bernama Efpanita Saumsnu asyik mendidik anak anak melatih menulis dan bercakap cakap sama anak didik. Efpanita Saumanu berkata sama anak mengenai gambar binatang peliharaan manusia dan binatang yang tidak diperbolehkan didekati anak anak binatang yang berbisa, Efpanita Saumanu supaya anak usia umur 4 tahun anak yang di asuhnya menghabiskan waktu 3 jam setiap hari masuk sekolah mendidik anak itu. MEx melihat sendiri Efpanita Saumanu, membersihkan anak sedang buang air besar supaya anak itu jangan buang air besar di celana. Terlihat Efpanita Saumanu penuh tanggung- jawab mengasuh mendidik anak usia dini yang terlihat anak 15 orang yang di didik 2 tutor pendidik yaitu , Efpanita Saumanu dan Desi Purba selaku penyelenggara PAUD Bathesda Periati Nababan seorang Pendeta.
Saat MEx ketemu penyelenggara PAUD Bathesda benar lah Periati Nababan seorang Pendeta begitu juga suaminya marga Manalu juga Pandeta punya anak dua. Orangnya cukup ramah melayani tamu berbincang bincang dengan MEx menyinggung adanya muncul berita media massa Ketua Himpaudi Dairi Luat Darson Manullang mengatakan PAUD Bathesda penggelembungan data didik, namun apa yang tersebar dalam berita itu tidak benar, kata penyelenggara.
Menurut Ibu Nababan, itu tidak sepenuhnya benar dan mengandung berita bohong / Hoax /fitnah serta menurut hemat kami hal tersebut telah mencemarkan nama dan atau fitnah nama baik lembaga PAUD Bathesda sebagai lembaga pendidikan non formal dengan memberikan informasi bohong atau hoax kepada publik secara khusus masyarakat Kabupaten Dairi, ujar penyelenggara. Apalagi katanya salah mengangkat berita tanpa konfirmasi dengan lembaga PAUD Bathesda. “Bahwa kami tidak pernah ada kesepakatan dengan Kabid PAUD dinas pendidikan Dairi untuk penggelembungan data, ujar penyelenggara sebelum MEx ketemu ibu penyelenggara PAUD Bathesda Mex sudah terlebih dahulu warga masyarakat dusun 1 Lae Pinang orang tua anak yang didik PAUD Bathesda.
Dari informasi masyarakat yang layak dipercaya dihimpun MEx, Cukup aneh sikap kelakuan Ketua Himpaudi Dairi Luat Darson Manullang juga beliau Kepala Desa Sungai Raya Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi. Keterlaluan menyebarkan informasi diduga bohong ke madia massa mengatakan ” Dugaan penggelembungan data PAUD Bathesda , untunglah ibu Periati Nababan Pendeta penyelenggara PAUD Bathesda pelayan Tuhan, sebut masyarakat. Apalagi jata masyarakat, Himpaudi adalah wadah lembaga PAUD di Dairi tentu kehadiran Himpaudi itu adalah mengayomi penyelenggara PAUD seperti pembinaan kelembagaan , Pembinaan SDM, memfasilitasi penyusunan rencana pengelolaan sarana dan prasarana PAUD , memfasilitasi kebijakan anggaran sumber daya dan komunikasi antar organisasi. Himpaudi yang bernaung di wadah Lembaga PAUD kemitraan selaku mengkoordinasikan pelaksanaan pelaksanaan data dan informasi kebijakan Himpaudi itu. Himpaudi harus dapat membuat terobosan kepada pemerintah supaya pemerintah dapat memberikan kontribusi kepada lembaga PSUD karena keterbatasan anggaran . Karena pendidikan yang benar adalah pendidikan yang hidup dari dan untuk masyarakat. Pendidikan yang berdasarkan masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang seharusnya .”Apakah ketua Himpaudi Dairi itu selaku kepala Desa Sungai Raya mengelola dana desa sudah dapat di rasakan masyarakat ? . Dan begitu juga dana PKK desa benar sudah sesuai harapan masyarakat pengelolaan dana PKK desanya ?.. Jangan lah sok bersih ketua Himpaudi dalam tindak pidana korupsi ini , tegas masyarakat. Masyarakat menilai ketua Himpaudi Dairi tidak tau dirinya wadah lembaga PAUD membongkar kebusukan nya sendiri. Dengan arti , bapak melaporkan anak ke aparat hukum. Maka bapak tidak sayang sama anak. Untuk apa bapa ada kalau anak tidak dapat di bina bapa ? . Ujar masyarakat. Kalau anak tidak punya bapak bisa bekerja dengan baik , setelah ada bapak anak jadi korban ini lah terjadi di wadah lembaga PAUD, kata masyarakat. ( Junaidy)