MetroEkspress.com, Sidikalang.
-Pendidikan merupakan aset berharga dan di butuhkan dalam penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan profesional. Salah satu faktor penting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
MEx melihat dalam konteks, ” Belajar Pancasila ” SMK Swasta HKBP Sidikalang dapat dirasakan masyarakat yang anaknya sekolah . Karena kepala sekolah SMKS HKBP Sidikalang Kabupaten Dairi Drs Jungjungan Aritonang memiliki kemampuan untuk membina kerjasama dengan seluruh personel dalam iklim kerja terbuka yang bersifat kemitraan , serta mempunyai bakat peningkatan partisipasi aktif dari orang tua murid. Dengan demikian kepala sekolah mendapat kan dukungan penuh atas setiap program kerjanya. Karena keterlibatan kepala sekolah dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak di lakukan secara tidak langsung yaitu, melalui pembinaan terhadap para guru dan upaya penyediaan sarana belajar yang di perlukan. Kepala sekolah sebagai komunikator bertugas menjadi perantara untuk meneruskan instruksi kepada guru, serta menyalurkan aspirasi personel sekolah kepada instansi terkait serta masyarakat. Mutu sekolah SMK Swasta HKBP Sidikalang di pengaruhi kualitas Drs , Jung jungan Aritonang selaku pemimpin sekolah itu, meskipun tidak terlepas dari kualitas fisik sekolah seperti kualitas gedung , kelengkapan sarana dan prasarana , jumlah lulusan sekolah yang diterima di jenjang pendidikan selanjutnya. Mex melihat , Drs Jung jungan Aritonang benar – benar paham konteks ” Belajar Pancasila ” untuk meningkatkan mutu sekolah SMKS HKBP Sidikalang yang di pimpinnya. Karena Drs Jung jungan Aritonang memahami betul , sekolah sebagai suatu sistem organik . Drs Jung jungan Aritonang ia lebih berperan sebagai pemimpin di banding kan sebagai manajer . Ia memiliki sifat tangguh , yang mampu membawa sekolah SMH Swasta HKBP Sidikalang menjadi lebih baik.
Karakteristik kepala sekolah SMK Swasta HKBP Sidikalang tangguh adalah : 1) Memiliki wawasan jauh kedepan ( visi) , mengetahui tindakan apa yang harus di lakukan ( misi) , serta memahami cara yang akan di tempuh untuk mencapai tujuan ( strategi) . 2) Memiliki kemampuan mengkoordinasi kan dan menyerasikan seluruh sumber daya terbatas yang ada untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan sekolah, . 3) Memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan terampil ( Cepat , tepat ,cekat ,dan akurat )
4) Memiliki kemampuan memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan yang mampu menggugah pengikutnya untuk melakukan hal – hal penting bagi tujuan sekolahnya. 5) Memiliki toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang dan tidak mencari orang – orang yang mirip dengan nya , akan tetapi sama sekali tidak toleran terhadap orang ,- orang yang meremehkan kualitas , prestasi , standar , dan nilai – nilai. 6) Memiliki kemampuan memerangi musuh – musuh kepala sekolah , yaitu : ketidak kepedulian , kecurigaan , tidak membuat keputusan , mediokrasi , imitasi , arogansi , pemborosan , kaku , dan bermuka dua dalam bersikap dan bertindak Drs Jung jungan Aritonang kepala sekolah SMK Swasta HKBP Sidikalang selalu menggunakan pendekatan sistem sebagai dasar cara berpikir , cara mengelola , dan cara menganalisis kehidupan sekolah. Ia memiliki input manajemen yang lengkap dan jelas di tunjuk oleh kelengkapan dan kejelasan dalam tugas ( apa yang harus di kerjakan , yang di sertai fungsi kewenangan , tanggung jawab , kewajiban , dan hak ) . Rencana ( diskripsi produk yang akan di hasilkan , program ( lokasi sumber daya untuk merealisasikan rencana ) , ketentuan – ketentuan perundang – undangan , kualifikasi , spesifikasi , motede kerja , prosedur kerja ) pengendalian ( tindak turun tangan ) , dan memberikan kesan yang baik kepada anak buah nya , inilah yang di lihat Mex di sekolah SMK Swasta HKBP Sidikalang dalam kepemimpinannya. Mex Minggu ( 20/5.2024) menerima masukan terhadap sekolah SMK Swasta HKBP Sidikalang dari masyarakat yang menyekolahkan anaknya di SMK Swasta HKBP Sidikalang desa Kuta Tengah kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi. Nama anaknya Ruspaldo Sihombing tammatan SMK Swasta HKBP Sidikalang tahun 2021 yang lalu . Ruspaldo Sihombing sudah bekerja di kantor Perkebunan bagian jaringan komputer di Kalimantan Barat . Cerita orang tua Ruspaldo Sihombing ” anak saya Ruspaldo Sihombing tidak masuk ke sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang tapi kawan anak saya bernama Sudirman Sinaga masuk ke sekolah SMK.N 1 Sidikalang , Ruspaldo Sihombing melanjutkan sekolahnya ke – SMK Swasta HKBP Sidikalang tahun 2021 yang lalu anak saya sama tamat dari sekolah. Tapi Sudirman Sinaga sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang sama jurusan anak saya sama jurusannya Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi. Tapi kalau Sudirman Sinaga cuman tammat dari jurusan TJKT , kata orang tua Sudirman Sinaga kalau di SMK Negeri 1 Sidikalang lebih banyak belajar dari perakteknya kata orang tua Sudirman Sinaga. Kalau orang tua Ruspaldo Sihombing mengatakan kalau di SMK Swasta HKBP Sidikalang , lebih banyak belajar melakukan praktek dari belajar , maka begitu tammat anak saya dari SMKS HKBP Sidikalang begitu ia melamar di perkantoran Perkebunan langsung di terima bekerja , ujarnya.
Maka kalau kita masyarakat yang sederhana kehidupannya lebih baik sekolah di SMK Swasta HKBP Sidikalang tammat sekolah siap kerja karena ketrampilan anak yang sudah didik di sekolah SMK S HKBP Sidikalang. Anak saya sudah membantu kami setelah bekerja , kata orang tua Ruspaldo Sihombing. Maka jangan anggap enteng pada tammatan SMK Swasta HKBP Sidikalang
Ternyata SMK Swasta HKBP Sidikalang , jadi tempa anak didik Cerdas , Ceria dan Cemerlang siap kerja atas keahlihan ilmu yang di dapat dari SMK S HKBP Sidikalang. Karena guru – guru pendidik SMK Swasta HKBP Sidikalang yang disiplin , mempunyai keahlihan keterampilan berbagai jurusan bidang mengajar mendidik siswa yang terampil berilmu dan beriman , siap kerja bila tidak melanjut. Siswa SMK S HKBP Sidikalang lebih banyak belajar praktek ketrampilan yang di miliki siswa dalam jurusannya masing dari pada belajar di dalam kelas. (Junaidy)