
PTPN III:“Kami Berharap Polda Sumatera Utara Segera Tangkap Mafia Tanah yang telah kami laporkan”
MetroEkspress.com, Medan.|
Ratusan masyarakat Siantar-Simalungun yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Siantar Simalungun Peduli Investasi Negara (Lintas Utara) menyampaikan aspirasinya pada hari Jum’at tanggal 22 Juli 2022 di PTPN III (Persero) Kantor Operasional Medan, Jl. Sei Batanghari No.2 Medan. Masyarakat yang hadir diterima langsung oleh Manajemen PTPN III (Persero) dalam hal ini Tengku Rinel selaku SEVP Business Support PTPN III (Persero) dan beberapa pejabat terkait. Dalam pertemuan tersebut masyarakat menyatakan dukungan dan mengharapkan PTPN III (Persero) tidak ragu-ragu untuk mengambilalih tanah yang dikelola oleh PTPN III (Persero) di Afdeling IV Kebun Bangun Kel. Basorma dan Kel. Gurilla Kec. Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar yang masih berstatus HGU aktif sampai dengan tahun 2029. Perwakilan masyarakat yang hadir pada saat itu menceritakan bagaimana bebas dan maraknya jual beli diatas tanah PTPN III (Persero) Afdeling IV Kebun Bangun Kel. Basorma dan Kel. Gurilla Kec. Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar, padahal status tanah tersebut merupakan tanah milik Negara yang dikelola oleh PTPN III (Persero) Kebun Bangun. Bahkan telah terjadi perpecahan diantara masyarakat oleh karena ulah-ulah mafia tanah yang secara aktif melakukan jual beli di wilayah tersebut.
Tengku Rinel selaku SEVP Business Support PTPN III (Persero) menyatakan bahwa “PTPN III sedikitpun tidak takut dan ragu untuk segera mengambilalih tanah milik negara yang dikelola oleh PTPN III Kebun Bangun tersebut, bahkan PTPN III siap turun bersama masyarakat untuk segera mengambilalih tanah tersebut yang nantinya akan dipergunakan untuk peningkatan perekonomian masyarakat Siantar”. Tengku Rinel menambahkan “bahwa diatas tanah tersebut nantinya akan dibangun jalan tol Siantar – Parapat, Jalan Lingkar Kota Pematangsiantar dan yang paling penting lagi akan dibangun investasi penanaman kelapa sawit demi mendukung program Pemerintah mengenai kedaulatan minyak goreng kebutuhan rakyat”.
c. Laporan Hasil Identifikasi Batas HGU No.1/Pematangsiantar PTPN III (Persero) Kebun Bangun tanggal 31 Maret 2022 yang menyatakan bahwa objek berada di HGU No.1/Pematangsiantar PTPN III (Persero) Kebun Bangun.
Tindakan jual beli tanah oleh mafia tanah diwilayah tersebut sampai dengan sekarang masih berproses di Ditreskrimum Polda Sumatera Utara dan terkesan oknum mafia tanah tersebut kebal terhadap hukum, hal ini terbukti seluruh panggilan resmi dari Ditreskrimum Polda Sumatera Utara diabaikan dan tidak dihadiri. Tindakan inilah yang menghambat Pembangunan Jalan Tol Kota Pematangsiantar yang merupakan Program Strategis Nasional, Pembangunan Jalan Lingkar Pemerintah Kota Pematangsiantar dan Penyelamatan Investasi Negara berupa penanaman Kelapa Sawit untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng Rakyat.
PTPN III (Persero) dan Aliansi Masyarakat Siantar Simalungun Peduli Investasi Negara (Lintas Utara) sepakat untuk turun mengawasi dan segera melakukan eksekusi penyelamatan di wilayah tersebut, sehingga mafia tanah di Afdeling IV Kebun Bangun Kel. Basorma dan Kel. Gurilla Kec. Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar segera ditangkap oleh Ditreskrimum Polda Sumatera Utara. Setelah menerima penjelasan dan komitmen PTPN III (Persero), ratusan masyarakat tersebut membubarkan diri secara tertib.
(Rl/Fajar)