MetroEkspress.com, Sidikalang.
Ide dan pendapat dalam fikiran Limson Nababan penduduk Pegagan Hilir Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Minggu (10/3.2024) kepada Mex Via telepon Whasap nya pukul 10,05 WIB mengatakan, jelas jauh lebih penting manusia dari pada faktor metode, perancangan , peraturan dan kebijakan dalam Pilkada 2024 ini,” Sukses suatu organisasi atau proyek sangat tergantung pada faktor manusia lebih dari pada biaya faktor lainnya ” sebutnya.
Kata pengertian kunci disini menuju pada pokok penting yang menyangkut tuntutan , pelayanan terhadap manusia di zaman era otonomi reformasi dalam usaha mencapai tujuan menjelang Pilkada 2024 ini , tuturnya. Kabupaten Dairi akan memilih pemimpin orang yang baru periode 2024 – 2029 ” Bupati Dairi bersama Wakil Bupati di Pilkada 2024 ini.
Terdengar isu dari beberapa masyarakat yang tinggal di kota Sidikalang mengatakan tanggal 23 April 2024 akan dekat ini Eddy Keleng Ate Berutu bersama Jimmy A.L. Sihombing berakhir jabatan Bupati Dairi dan Wakil Bupati periode 2019 – 2029 ini.
Jadi masyarakat Dairi membutuhkan orang bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada 2024 ini. Orang pemimpin yang mau berkomunikasi yang siap menerima saran , masukan pendapat , kritik apapun dari masyarakat. Apalagi di era reformasi ini dan transparansi di Republik ini. Semua orang yang dimaksud ” manusia ” bebas berbicara ,, mengeluarkan unek unek , pikiran maupun pendapatnya. Dan semua orang suka mendapat perhatian dari orang yang ingin bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Dairi di Pilkada 2024 ini. Tak seorang pun diantara manusia yang mau di lupakan begitu saja . Setiap orang punya kebutuhan yang amat mendasar , yakni kebutuhan mendapat perhatian orang lain. ” Semua orang yang ada di kabupaten Dairi di Pilkada 2024 ingin menjadi penting kerja sama menciptakan rasa kebersamaan dalam satu kelompok untuk berkomunikasi menentukan pemimpin periode 2024 – 2029 di Kabupaten Dairi . Harapan L. Nababan di Pilkada 2024 ” siapa orang bakal calon Bupati Dairi dan Wakil Bupati haruslah yang mau berkomunikasi sama siapapun orangnya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan orang yang bakal calon Bupati dan Wakil Bupati. Masyarakat sudah menyadari diri setelah masyarakat secara langsung memilih pemimpinnya jadi Bupati Dairi dan Wakil Bupati. Masyarakat sudah teringat apa yang di cetus kan mantan ” Gubernur Sumatera Utara ” Raja Inal Siregar yang menyatakan ” di orde baru yang menentukan , Gubernur, Wali Kota dan Bupati adalah anggota DPRD. Aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada Pemerintah segera di sikapi Pemerintah. Begitu disahkan Pemerintah undang undang otonomi Daerah , tidak lagi anggota DPRD memilih “Gubernur , Wali Kota dan Bupati sebagai pemimpin daerah. Sudah penuh di serahhi pada masyarakat haknya untuk memilih secara langsung sung dipilih rakyatnya pemimpin daerah nya untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat nya yang di layani sebagai Bupati dan wakil Bupati yang di pilih rakyatnya untuk membangun kabupatennya dan Desanya. Itulah arti era otonomi. Masyarakat Kabupaten Dairi sudah dapat memperbandingkan saat orang jakarta memimpin Kabupaten Dairi sebagai Bupati Dairi tahun 1999 sampai tahun 2004 memimpin Dairi yaitu MP. Tumanggor saat itu belum ada di namai Wakil Bupati tahun 1999 sampai 2003. . MP. Tumanggor di pilih anggota DPRD Kabupaten Dairi Pada kepemimpinan MP. Tumanggor Bupati Dairi, Ketua DPRD Dairi Abidan Sinaga dari partai PDI dan wakil ketua DPRD Dairi mantan Bupati Dairi Johnny Sitohang Partai Golkar.
Lanjut pemilihan Bupati Dairi tahun 2004 sudah muncul Wakil Bupati . Lanjut MP. Tumanggor Bupati Dairi Wakilnya wakil ketua DPRD Dairi yaitu Johnny Sitohang tapi masih anggota DPRD Dairi yang menentukan Bupati Dairi dan Wakil Bupati Dairi sampai tahun 2008. Pada saat pimpinan MP. Tumanggor Bupati Dairi , keluar kata kata tokoh masyarakat Dairi menyatakan , ” sepuluh (10) tahun MP. Tumanggor orang jakarta Bupati Dairi. Uang Dairi sudah dibawa keluar dari Kabupaten Dairi selama ini , sebut tokoh masyarakat yang terdengar omongan masyarakat Dairi ” kalau sudah masyarakat memilih orang jadi Bupati Dairi dan Wakil Bupati , bila ada orang yang datang dari luar Dairi ” Calon Bupati dan Wakil Bupati ” jangan kita pilih jadi Bupati Dairi . Lebih baik kita pilih orang yang tinggal di Dairi jadi Bupati Dairi dan juga harus berpasangan ” Pelangi ” orang yang kita pilih jadi Bupati Dairi . Sebut masyarakat. Tahun 2009 , ” Tuhan ” mengkurnia permintaan masyarakat .tiba Pilkada 2008 wakil Bupati Dairi Johnny Sitohang lanjut mencalonkan calon Bupati Dairi periode 2009 – 2014 mengandeng Wakilnya Irwansyah Pasi . SH, wakil Bupati Dairi.
Masyarakat Dairi apa yang diinginkan masyarakat tercapai di berkati Tuhan. Johnny Sitohang calon Bupati Dairi masyarakat desa Lae Hole Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Johnny Sitohang menganut agama ” kiristiani ” wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi masyarakat kota Sidikalang tinggal di kota Sidikalang . Irwansyah Pasih menganut agama ” Islam ” . Masyarakat melihat berdua calon Bupati Dairi dan Wakil Bupati Dairi pasangan serasi untuk mempin Dairi di pilih langsung di Pilkada 2009 . Atas kepemimpinan mereka berdua dirasakan masyarakat lanjut Bupati Dairi periode 2014 – 2019. Tiba Pilkada 2019 , apa yang di katakan masyarakat saat MP. Tumanggor Bupati Dairi tidak menetap apa yang di katakan masyarakat itu , kata Limson Nababan. Terbukti terlihat siapa Bupati Dairi dan Wakil Bupati Dairi periode 2019 – 2024 itukan yang di pilih masyarakat secara langsung bagaimana pada Pilkada 2009 yang silam. “Apa mereka ini pasangan ” Pelangi ” . Sudah di Pilkada 2024 ini tak usah di dengar lagi omongan orang yang penting siapa yang banyak ” Uang ” calon Bupati dan Wakil Bupati pasti menang terpilih jadi Bupati Dairi. Di era reformasi ini cuman pintar berbicara masyarakat untuk mengharapkan uang bukan lagi mencari orang pemimpin yang takut sama Tuhan . Masyarakat hanya memikiri uang aja untuk memberi hak suara nya memilih Bupati Dairi dan Wakil Bupati Dairi. Kalau calon Bupati dan Wakil Bupati habis Milliaran uang jadi Bupati bagaimana untuk memperhatikan pembangunan di kabupaten Dairi. Di era reformasi ” Nasib Rakyat kembali ke Rakyat ” nya sendiri yang memilih Bupatinya,” ujar L. Nababan. (Junaidy.S)