MetroEkspress.com, Medan.
|Masalah gangguan atas penyaluran air ke pelanggan sebaiknya diberitahu dan dikomunikasikan kepada Perumda Tirtanadi Medan. Sebab yang terjadi sekarang ini para pelanggan air kurang mau komunikasi dengan pihak Perumda Tirtanadi. “Makanya terjadi diskomunikasi antara pelanggan dengan Perumda Tirtanadi karena pelanggan kurang mau berkomunikasi,” kata Kabid Publikasi Perumda Tirtanadi Martha Lumban Tobing di Medan, Rabu (8/6-2022) saat menjawab pertanyaan pengurus Kompatir Jasrial Husin SP masalah penyaluran air kerumahnya.
Martha juga memberikan contoh saat terjadi air yang bercampur dengan air drainase ke pelanggan, akibat pipa bocor yang terjadi saat perbaikan ataupun pembuatan drainase. “Saat itu pelanggan katakan air Perumda Tirtanadi keruh dan kotor padahal pipa dia yang bocor dan posisi pipa dalam parit, secara otomatis air parit masuk ke dalam pipa bocor dan mengalir kerumah pelanggan itu, dibilangnyalah air Perumda kotor dan keruh. Sebaiknya ketika ada masalah air Perumda kerumah pelanggan secepatnya diberitahukan kepada kami agar dicek dan diselesaikan,” kata Kabid Publikasi ini pada MetroEkspress.
Selain itu untuk di daerah Jalan Sutrisno tepatnya di Gang Jawa dan Gang Setia Budi dalam tiga hari ini telah terganggu suplai penyaluran air Perumda Tirtanadi, kadang hidup kadang mati. Hal ini dirasakan oleh Jasrial Husin yang rumahnya disekitar jalan Sutrisno Medan. Ketika hal ini ditanyakan pada Martha dan beliau menjawab karena antara pipa yg ada di Jln. Rahmadsyah dan Jln. Sutrisno digabung atau disambung agar suplay air kepelanggan jadi lebih besar dimana selama ini pipa distribusi yg ada diJalan Rahmadsyah besar dan pipa yg ada dijalan Sutrisno kecil makanya disambung dan digabungkan. Informasi itu di dapat oleh Kabid Publikasi ini dari Ponirin selaku Kabag Jaringan Perumda Tirtanadi melalui telepon selulernya. Mungkin akibat penggabungan pipa itu makanya agak terganggu penyaluran air disekitar Jln.Sutrisno Medan.
Sementara untuk jumlah debit air Perumda Tirtanadi dengan jumlah pelanggan yang ada hingga mencapai 500 ribu pelanggan lebih, masih belum seimbang, sebab lebih banyak pelanggan dari pada debit airnya, namun tidak banyak kekurangannya, kata Martha. “Makanya dengan tidak seimbangnya jumlah debit air yang ada dengan jumlah pelanggan Perumda, penyaluran air kerumah pelanggan bisa dilakukan secara bergantian tapi tidak semuanya. Dan ada juga disuatu tempat yang penyaluran airnya menurut jam-jam tertentu saja dan itu atas kesepakatan bersama dari awal,” kata Martha Lumban Tobing.
Diakhir pembicaraan Martha menjelaskan bahwa air hujan yang deras tidak akan menambah jumlah debit air Perumda Tirtanadi ke penampungan bak. Sebab katanya, jika hujan deras maka bak penampungan ditutup agar air hujan yang bercampur lumpur, kotor ataupun keruh tidak masuk ke bak penampungan air yang telah diendapkan.
“Makanya sekali sekali abang pergi liatlah bak penampungan air Perumda di Sunggal atau di Denai pun bisa. Sebab disana lebih jelas lagi bisa abang liat mulai dari bak penampungan awal sampai bak penyaluran air,” kata Kabid Publikasi mengakhiri.
(Fajar)