MetroEkspress.com, Medan. Kapolrestabes Medan mendapat PR dan tugas berat lagi untuk segera menarik pelaku pembunuh Bolqis bocah berusia 8 tahun yang tewas mengenaskan di duga dianiaya secara keji sebelum meninggal dunia.
“Artinya ini hutang bagi Kepolisian agar segera menangkap pelaku. Agar motiv pembunuhan terhadap korban yang selama ini diterlantarkan orang kandungannya”, ujar Wartawan Nasution seorang warga Percut Seituan, Minggu (08/10/2023) siang.
Meninggalnya korban santok viral di media sosial. Kabar yang tersiar Balqis usia 8 tahun diduga disiksa secara keji hingga tewas. Kematian ini diakui sang ayah. Ia minta jenajah ananya Balqis agar segera di Autopsi.
Balgis (8) tahun warga Jln Letda Sujono, Kecamatan Percut Seituan, Medan – Sumatera Utara, anak dari pasangan Edi Syahputra dan Devi Andrean. Korban adalah anak pertama dari 3 bersaudara.
Menurut keterangan sumber, Balqis meninggal dunia di RS Haji Medan, berawal dari Ayah Balqis Edi Syahputra masuk penjara dan Ibunya Devi Andrean diusir warga dari kediamannya karena Devi sering berbuat yang tidak menyenangkan warga setempat.
Balqis beserta kedua saudaranya diasuh oleh ibu asuhnya yang bernama Peni Elisa. Semenjak diterlantarkan ibunya Balqis diasuh Peni Elisa selama Dua bulan lamanya.
Melihat Balqis dalam kondisi lemas dari rumah kosong yang tidak jauh dari kediaman Peni warga langsung mengantarkan Balqis kerumah Peni dalam kondisi lemah, kemudian Peni mengantarkan Balqis kerumah Waknya yang bernama Rani.
Setiba dirumah Rani Kamis (05/10/2023) sekitar pukul 10.00 Wib, Rani sempat menanya Balqis kenapa Ia sebenarnya.
“Kenapa kau nak, siapa yang bikin kau begini,” tanya Rani kepada Balqis.
“Mulut ku dilakban, kepalaku dipukuli dan pinggang ku di tunjang, aku sakit kalau kencing bu”, terang Balqis menerangkan.
“Siapa yang melakukannya nak”, lanjut Rani bertanya.
Namun sebelum sempat Balqis menjawab Dia sudah kejang kejang dan Rani langsung membawa Balqis ke RS Haji Medan didamping dengan warga.
Tuhan berkehendak lain, Balqis menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan oleh doker telah meninggal dunia.
“Kami minta agar Kepolisian segera mengusut Kematian Balqis diduga dianiaya secara tidak manusiawi,” ujar sumber.
Lebihlanjut dikatakanya, korban meninggal dunia diduga secara tidak wajar. Anak yang tidak berdosa ini mengalami penyiksaan fisik yang akibatnya Bolqis tewas setelah sempat dilarikan di RS Haji Medan.
Hingga berita ini dilansir Kapolsekta Seituan maupun ibu kandung korban belum berhasil dikonfirmasi.
(Rl/Tim)