MetroEkspress.com, Sidikalang.
Baru- baru ini Sumantor Manalu Pers jakarta Selasa (13/8.2024) mengatakan kepada Mex saat berkunjung ke Dairi. Sumantor Manalu saat berbincang – bincang menyampaikan pengalamannya di Jakarta setelah jadi wartawan . Pengalamannya, kalau Aparatur Sipil Negara ( ASN )di jakarta sudah cukup jeli mengamati wartawan. Kalau ASN Jakarta mengatakan ” Di jaman era digitalisasi saat ini marak dengan informasi media sosial. Siapapun bisa menjadi wartawan termasuk masyarakat . Tetapi tanpa pengetahuan yang cukup, informasi yang di sampaikan tidak berpedoman pada kode etik jurnalistik . Hal itu yang menjadi perbedaan dengan wartawan profesional ” jelas nya. Lanjut di katakan Sumantor Manalu peran Pers penting sebagai penyeimbang informasi dan tidak bias dalam pemberitaan. Maka di harapkan peran insan Pers harus bisa mengikuti perkembangan teknologi digital dan Informasi “Pers harus bisa mengikuti perkembangan teknologi digital dan informasi mengembangkan kompetensi , dan bisa menyampaikan informasi kepada masyarakat secara berimbang , adil , dan tidak bias.” Ungkap nya.
Seterusnya dilanjutkannya , bahwa peran Pers di era digitalisasi sangat penting sebagai penyambung komunikasi positif antara Pemerintah dan masyarakat . Termasuk Pers dalam membantu menyampaikan informasi kebijakan dan program – program pembangunan yang di lakukan Pemerintah . Jadi apa yang di harapkan Pemerintah itu pada Pers dapat membuat pemberitaan yang di terbitkan bisa mengedukasi masyarakat. Selain itu juga dapat berperan dan mendukung terciptanya suasana yang kondusif ..ujar Sumarto Manalu.
Lanjut karena apa yang pemerintah lakukan tidak bisa langsung tersampaikan kepada masyarakat . Maka melalui penyerangan ( Anda) para wartawan yang punya saluran yang jelas . Tentu Pemerintah atas kehadiran Pers segala program capaian , sosialisasi dapat di beritakan melalui Pers. Selain menjadi jambatan komunikasi antara Pemerintah dengan masyarakat . Wartawan adalah penyeimbang informasi . Sehingga berbagai informasi dari Pemerintah yang di terima masyarakat seimbang , atau tidak bias dapat mengenang dan adem atau tidak menimbulkan kegaduhan , ujar Sumantor Manalu. Mengakhiri pertemuan Sumantor Manalu mengatakan ” membuktikan seorang jadi wartawan sudah tentu dari pemberitaan nya . Kalau beritanya tidak ada tak usah turun kekantor untuk konfirmasi. Kalau nantinya pun beritanya tidak ada . Kalau di jakarta siapa wartawan yang rajin buat berita itu di rangkul oleh pejabat bermitra , kalau wartawan tidak ada beritanya itu wartawan ikut ikutan hanya mendatangi kantor – kantor alias meminta – minta uang makan . Kalau di jakarta beragam orang mengatasnamakan wartawan namun beritanya tidak ada itu banyak bermunculan. Kalau wartawan yang rajin buat berita sangat takut pejabat ASN terhadapnya wartawan itu. Jadi terbalik kalau wartawan yang tidak ada beritanya jadi di rangkul pemerintah. Seharusnya wartawan yang rajin buat berita tentulah di rangkul pemerintah sebagai mitra kerja berkomunikasi guna memperoleh bahan berita yang di sajikan wartawan ke publik atau pada masyarakat dapat berimbang dan akurat bermutu di baca pembaca ” sebut Sumantor Manalu. ( Junaidy )