
MetroEkspress.com, Sidikalang. -Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanah Pinem Jl, Buluh Laga Desa Harapan Kecamatan Tanah Pinem kabupaten Dairi Sumatera Utara, diduga cukup dinikmati Sangkot Pahisar Siboro Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tanah Pinem dari tahun 2014 sampai tahun 2024 menikmati uang orang tua siswa yang kerja sama dengan komite sekolah memungut dana uang komite dan biaya Praktek Kerja Lapangan ( PKL) siswa.
Cukup susah wartawan berhubungan konfirmasi sama Kepsek SMK Negeri 1 Tanah Pinem melalui hp WhatsApp . Kepsek tidak mau angkat WhatsApp di hubungi dan SMS tidak mau balas saat di hubungi Mex Rabu (21/8.2024) takut di konfirmasi dana yang ia pungut dari orang tua siswa yang ikut PKL. Sebelum berita ini terbit terlebih dahulu Mex menghubungi kepsek namun tidak di respon . Kamis (22/8.2024) Mex menerima informasi dari orang tua siswa anaknya ikut PKL namun namanya tidak sebut saat memberi keterangan ini. Keterangan orang tua siswa ” Siswa harus bayar uang biaya ikut PKL Rp 780 ribu rupiah . Kalau tidak di bayar tidak bisa ikut PKL , ujarnya. Kepsek melakukan pungutan biaya siswa PKL melibatkan rapat ketua komite sekolah SMK negeri 1 Tanah Pinem mengundang orang tua siswa yang anaknya ikut PKL. Yang di rapatkan komite sekolah bersama orang tua siswa di sekolah yaitu; uang PKL Rp 400 ribu rupiah , uang pembinaan di lapangan Praktek Kerja Lapangan Rp 500 ribu rupiah, pembayaran uang SPP 3 bulan kedepan harus di bayar jadi beban biaya yang harus di bayar siswa pada pihak sekolah Rp 780 ribu rupiah . Kalau ini tidak di lunasi siswa tidak ikut PKL. Hasil rapat orang tua siswa bingung , kalau tidak di iyakan anaknya akan terjadi putus asa .Di iyakan dari mana di cari penghasilan perekonomian orang tua siswa kurang mencukupi.
Menjaga anak putus asa ,akhirnya hasil rapat komite sekolah di setujui orang tua siswa. Dapat giliran pembayaran uang yang Rp 780 ribu rupiah orang tua siswa kebingungan mencari kemana mana namun tidak berhasil . Tiba Rabu (21/8.2024) Mex ketemu orang tua siswa di Desa Harapan Kecamatan Tanah Pinem di ceritakan lah yang di alaminya anaknya sekolah di SMK negeri 1 Tanah Pinem. Ceritanya ” katanya pendidikan gratis setelah Menteri Pendidikan memberikan dana sekolah yaitu dana Bos untuk meringan kan beban orang tua yang menyekolahkan anaknya melanjut ke sekolah SMK, SMA Negeri . Namun yang terjadi yang di lakukan Sangkot Pahisar Siboro kepala sekolah SMK.Negeri 1 Tanah Pinem , bersama komite sekolah harus rapat buat uang SPP persiswa per bulan Rp 80 ribu rupiah , tuturnya. Kepsek Sangkot Pahisar Siboro bersama pengurus komite sekolah tidak melihat perekonomian masyarakat yang kurang mampu menyekolahkan anaknya di SMK Negeri 1 Tanah Pinem. Selama Sangkot Pahisar Siboro kepsek SMK Negeri 1 Tanah Pinem banyak anak melanjut ke sekolah SMA / SMK karena beban biaya. Mengakhiri pertemuan Mex bersama orang tua siswa ” Orang tua siswa yang ikut anaknya PKL bermohon kepada kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Sumatera Utara melalui kacab Dinas Pendidikan Wilayah IV Kabanjahe perhatikan lah kami pak ! . Masyarakat yang kurang mampu perekonomian kami untuk menyekolahkan anak kami ke SMK Negeri 1 Tanah Pinem ini. Diduga cukup banyak biaya beban PKL anak kami dilakukan kepsek pak ?. Masyarakat juga berharap pemerhati pendidikan dapat menyalurkan aspirasinya untuk membantu biaya PKL anak kami ini, ujar orang tua siswa. ( Junaidy s)