MetroEkspress.com, Medan. |Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba tahun 2022 yang akan digelar mulai 28 April hingga 9 Mei, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Utara (Sumut) menargetkan bisa menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 5% dibandingkan Operasi Ketupat tahun 2021.
Hal ini disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Komisaris Besar (Kombes) Pol. Indra Darmawan Iriyanto kepada wartawan, Rabu (20/4). Selain itu kata Indra, pihaknya juga menargetkan untuk menurunkan angka kemacetan di sepanjang jalur mudik dan jalur wisata, serta menurunkan terjadinya angka kriminalitas dibandingkan tahun lalu.
“Termasuk juga mencegah terjadinya penularan Covid-19 dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalur transportasi air,” katanya.
Sebelumnya Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Utara (Sumut) mencatat ada trend kenaikan pelanggaran lalu lintas yang dicatat saat pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 2021 jika diibandingkan Operasi Ketupat Toba tahun 2020.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Komisaris Besar (Kombes) Pol Indra Darmawan Iriyanto mengatakan, di tahun 2021 pihaknya mengeluarkan 88 surat tilang dan 7.264 teguran kepada pelanggar lalu lintas.
“Sementara di tahun 2020, untuk surat tilang nihil diberikan, sedangkan teguran ada sebanyak 4.754,” ujar Kombes Indra di Medan, Rabu (20/4/2022).
Tetapi untuk kasus kecelakaan, disebutkan Indra terjadi penurunan, baik dari jumlah kasus mau pun jumlah korban.
Di tahun 2020, jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak 140 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 29 orang orang, luka berat sebanyak 49 orang dan luka ringan sebanyak 164 orang.
“Sedangkan di tahun 2021, jumlah kecelakaan itu ada 71 kasus, yang meninggal dunia sebanyak 12 orang, luka berat sebanyak 27 orang dan luka ringan sebanyak 88 orang,” sebutnya.
Ditambahkannya, untuk Operasi Ketupat Toba tahun 2022, pihaknya memetakan ada 100 lokasi yang dinilai rawan pelanggaran, 76 lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, 82 lokasi rawan kemacetan lalu lintas, 33 lokasi rawan longsor, 29 lokasi rawan banjir.
“Kemudian ada jembatan rusak di 4 lokasi yakni di Binjai, Toba, Tapsel dan Tebingtinggi. Sedangkan untuk jalan rusak ada 65 lokasi, terbanyak di Kota Medan yang mencapai 12 lokasi,” tambahnya.
Polda Sumut mendirikan 149, yang terdiri dari 106 Pos Pengamanan 10 Pos Terpadu dan 33 Pos Pelayanan. Selain itu, sebanyak 22 unit mobil derek dan 41 unit alat berat juga dipersiapan.
(Fajar)