
MetroEkspress.com, langkat. |Sejumlah massa dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi Masyarakat Pemantau Korupsi (KOMPAK) Kabupaten Langkat berunjuk rasa desak Kajari Langkat untuk segera periksa Kepala Bappeda Kabupaten Langkat (Rabu,23/3/2022)
Unjuk rasa tersebut disebabkan banyaknya isu dugaan-dugaan penyelewengan/korupsi yang terjadi dilingkungan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat, antara lain: (1). Adanya pemotongan uang perjalanan dinas (SPPD) sebesar 30 % yang diduga dilakukan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Langkat. (2).Terlalu banyak nya perjalanan dinas yang dilakukan Bappeda Kabupaten Langkat sebanyak ± 20 (duapuluh) kali setiap bulannya diduga tidak sesuai kebutuhan/aturan dan membuang-buang anggaran. ( 3).Merosotnya rangking menanganan kasus stunting oleh Bappeda Kabupaten Langkat dari peringkat 3 menjadi peringkat ke 23 selama kepemimpinan Bappeda Kabupaten Langkat dipimpin oleh Kepala Bappeda Kabupaten Langkat yang baru. (4)Dugaan mobil dinas Nopol BK 1124 P diduga dipakai oleh suami seorang kabid yang bukan pns dilingkungan Bappeda Kabupaten Langkat.
Aksi damai tersebut langsung dipimpin oleh Ketua LSM KOMPAK Kab.langkat Ahmad Fadli,SH.I yang dalam orasinya tersebut menuntut Kajari Langkat untuk segera panggil oknum-oknum terkait dan harus BERANI proses hukum oknum-oknum tersebut sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga menuntut Plt. Bupati Langkat untuk segera copot Rina Wahyuni Marpaung sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat dikarenakan banyaknya masalah dugaan-dugaan penyelewengan/korupsi dilingkunngan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat.
Lebih lanjut Ahmad Fadli,SH.I juga menegaskan dalam orasinya bahwa LSM KOMPAK Kab.Langkat akan terus melakukan aksi unjuk rasa lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar hingga tuntutan-tuntutan mereka dipenuhi.(tim).