MetroEkspress.com, Sidikalang.
Pejabat yang berwenang menentukan Kepala Sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri di wilayah kabupaten Dairi adalah kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Hal yang penting dalam pemahaman dan kesadaran semua pihak kalangan , Eksekutif , Legislatif , Perguruan Tinggi , Akademisi dan masyarakat mengenai Pendidikan.
Hari Minggu ( 26/5.2024) MEx mendapatkan beberapa sumber informasi dari masyarakat yang mantan pensiunan guru yang peduli tentang pendidikan namanya tidak sebut menyangkut sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang Jln. Ahmad Yani No: 136 Batang Beruh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Pendidikan di kabupaten Dairi merupakan aset berharga di masyarakat. Dan dibutuhkan dalam penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif dan profesional. Salah satu faktor penting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi profesional , kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Secara garis besarnya mutu sebuah sekolah dipengaruhi oleh kualitas seorang kepala sekolah yang memimpin sekolah itu, ujarnya. Dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu, tergantung kepalah sekolah yang memimpinnya. ” Tanda tanya , apakah kemampuan kepala sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang yang di tentukan dinas Provinsi Sumatera Utara tahun 2021 sudah sesuai kemampuannya sesuai ” Merdeka Belajar dan Profil Pancasila ” ?.
Menurut sumber kalau dinamai Merdeka Belajar tentu pemimpin sekolah itu harus memiliki ketrampilan teknis , ketrampilan berkomunikasi dan ketrampilan konseptual. Maka kepala sekolah itu harus menampilkan kemampuan nya membina kerja sama dengan seluruh personel yang ada di sekolah dalam iklim kerja terbuka yang bersifat kemitraan . ” Apakah itu sudah di miliki kepala sekolah SMK N 1 Sidikalang ? “ujarnya.
Mex memberi saran masukan pada bapak , Salman , S, Sos, MP kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I V Provinsi Sumatera Utara . Di era reformasi ini , semua orang bebas berbicara mengeluarkan unek – unek , pikiran , pendapatnya. Itu harus disikapi bapak Salman mengenai kepemimpinan sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang. Semua masyarakat Dairi tau , Visi, Misi SMK N 1 Sidikalang saat ini tahun 2024 jumlah siswanya 1399 orang dan juga orang tua yang menyekolahkan anaknya harus bayar uang komite yang di sebut SPP per – siswa Rp 60, 000 ribu per – bulan. SMKN 1 Sidikalang ” Menjadi Lembaga yang menghasilkan Lulusan Unggul. Berprofil Pancasila , Berstandar Industri , Berdaya Saing .Memiliki ketrampilan ABAD 21 Berbasis Digital dan Cinta Lingkungan “. Menurut Visi,Misi SMK N 1 Sidikalang mencakup ,9 kriteria itu sudah seharusnya . Marudin Sianturi harus dapat , memahami , menghayati , dan melaksanakan dimensi – dimensi tugas yang di embannya selaku kepala sekolah. Dalam pengamatan Mex , guru – guru yang dipimpinnya itu lah menjadi perekat , karena merekalah yang menjadi pendidik setia anak siswa di sekolah itu. Sesuai informasi yang diketahui di sekitar sekolah ” Pengelolaan dana BOS tidak transparan sesama guru – guru yang ada di sekolah itu. Kalau memang ada keterbukaan Marudin Sianturi dalam pengelolaan keuangan SMK N 1 Sidikalang di buatkan papan informasi penggunaan keuangan itu di gantung kan di dinding sekolah supaya di ketahui orang . Ini tidak ada di buat papan informasi penggunaan uang SMKN 1 Sidikalang tentulah orang bertanya – tanya mengenai keuangan sekolah itu. Coba kita perkirakan uang yang di kelola sekolah itu . ” Jumlah siswa 1399 orang dana Bos per – siswa satu tahun Rp 1.590.000, sudah berapa jumlah uangnya ? . Ditambah uang SPP per – bulan Rp 60,000, berapa jumlah uangnya di tambah hasil pendapatan Hotel SMK N 1 Sidikalang . Karena tidak adanya keterbukaan M. Sianturi dalam mengelola keuangan maka muncul kecurigaan. Mex bertanya pada bapak Salman ” apakah waktu mengambil jabatan kepala sekolah SMK N 1 Sidikalang harus mengeluarkan dana yang besar —– ?. Atau tidak ada dana mengeluarkan jadi kepala sekolah —— ? . Kalau memang tidak ada di buat aja penyegaran terhadap SMK Negeri 1 Sidikalang itu pak ——– ?. Mex menghubungi M.Sianturi tidak mau angkat hp whasap nya di SMS pun tidak di balas , sangat sulitlah berkomunikasi sama M.Sianturi. (Junaidy s)
Salah satu faktor penting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi profesional , kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Secara garis besarnya mutu sebuah sekolah di pengaruhi oleh kualitas seorang kepala sekolah yang memimpin sekolah itu, ujarnya. Dalam pelaksanaan manajemen peningkatan mutu, tergantung kepalah sekolah yang memimpinnya. ” Tanda tanya , apakah kemampuan kepala sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang yang di tentukan dinas Provinsi Sumatera Utara tahun 2021 sudah sesuai kemampuannya sesuai ” Merdeka Belajar dan Profil Pancasila ” ?. Menurut sumber kalau dinamai Merdeka Belajar tentu pemimpin sekolah itu harus memiliki ketrampilan teknis , ketrampilan berkomunikasi dan ketrampilan konseptual. Maka kepala sekolah itu harus menampilkan kemampuan nya membina kerja sama dengan seluruh personel yang ada di sekolah dalam iklim kerja terbuka yang bersifat kemitraan . ” Apakah itu sudah di miliki kepala sekolah SMK N 1 Sidikalang ? “ujarnya. Mex memberi saran masukan pada bapak , Salman , S, Sos, MP kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I V Provinsi Sumatera Utara . Di era reformasi ini , semua orang bebas berbicara mengeluarkan unek – unek , pikiran , pendapatnya. Itu harus di sikapi bapak Salman mengenai kepemimpinan sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang. Semua masyarakat Dairi tau , Visi, Misi SMK N 1 Sidikalang saat ini tahun 2024 jumlah siswanya 1399 orang dan juga orang tua yang menyekolahkan anaknya harus bayar uang komite yang di sebut SPP per – siswa Rp 60, 000 ribu per – bulan. SMK N 1 Sidikalang ” Menjadi Lembaga yang Menghasilkan Lulusan Unggul. Berprofil Pancasila , Berstandar Industri , Berdaya Saing .Memiliki ketrampilan ABAD 21 Berbasis Digital dan Cinta Lingkungan “. Menurut Visi,Misi SMK N 1 Sidikalang mencakup ,9 kriteria itu sudah seharusnya . Marudin Sianturi harus dapat , memahami , menghayati , dan melaksanakan dimensi – dimensi tugas yang di embannya selaku kepala sekolah. Dalam pengamatan Mex , guru – guru yang di pimpinnya itu lah menjadi perekat , karena merekalah yang menjadi pendidik setia anak siswa di sekolah itu. Sesuai informasi yang di ketahui di sekitar sekolah ” Pengelolaan dana Bos tidak transparan sesama guru – guru yang ada di sekolah itu. Kalau memang ada keterbukaan Marudin Sianturi dalam pengelolaan keuangan SMK N 1 Sidikalang di buatkan papan informasi penggunaan keuangan itu di gantung kan di dinding sekolah supaya di ketahui orang . Ini tidak ada di buat papan informasi penggunaan uang SMK N 1 Sidikalang tentulah orang bertanya – tanya mengenai keuangan sekolah itu. Coba kita perkirakan uang yang di kelola sekolah itu . ” Jumlah siswa 1399 orang dana Bos per – siswa satu tahun Rp 1590.000, sudah berapa jumlah uangnya ? . Ditambah uang SPP per – bulan Rp 60,000, berapa jumlah uangnya di tambah hasil pendapatan Hotel SMK N 1 Sidikalang . Karena tidak adanya keterbukaan M. Sianturi dalam mengelola keuangan maka muncul kecurigaan. MEx bertanya pada bapak Salman ” apakah waktu mengambil jabatan kepala sekolah SMK N 1 Sidikalang harus mengeluarkan dana yang besar —– ?. Atau tidak ada dana mengeluarkan jadi kepala sekolah —— ? . Kalau memang tidak ada di buat aja penyegaran terhadap SMK Negeri 1 Sidikalang itu pak ——– ?. Mex menghubungi M.Sianturi tidak mau angkat hp whasap nya di SMS pun tidak di balas , sangat sulitlah berkomunikasi sama M.Sianturi.
(Junaidy.S)