MetroEkspress.com, Sidikalang.
Junaidy Simatupang menyumbangkan saran bagi orang tua yang ada sekolah di SMK Negeri 1 Sidikalang Kabupaten Dairi. Junaidy Simatupang tau ” Persyaratan utama belajar di SMK N 1 Sidikalang sesudah menyekolahkan anak putrinya bernama Evy Sulastri Simatupang tammat dari SMK N 1 Sidikalang tahun 2018 yang silam. EVY Sulastri Simatupang memilih keahliannya di SMKN 1 Sidikalang bidang ” Pemasaran ( PM) “. SMK Negeri 1 Sidikalang kabupaten Dairi ” Lembaga yang menghasilkan anak belajar memiliki ilmu Pengetahuan dan ketrampilan yang siap melanjut studi Perguruan Tinggi dan mencari Pekerjaan . Program keahlian belajar di SMK Negeri 1 Sidikalang memiliki keahlian jurusan yang ingin di tuju si anak belajar yaitu keahlian : A) .Akuntansi Keuangan dan Lembaga ( AKL). B). Manajemen Perkantoran & Layanan Bisnis ( MPLB). C). Teknik Jaringan Komputer & Telek komunikasi ( TJKT) . D).Pemasaran ( PM). E). Usaha Layanan Pariwisata ( ULP) dan F).Perhotelan ( HTL). Junaidy Simatupang mengetahui keberhasilan anak belajar di SMK Negeri 1 Sidikalang .
Mendengar cerita putrinya EVY Sulastri Simatupang yang di alaminya belajar sekolah selama 3 tahun tammat . Ceritanya ” Persyaratan utama belajar di SMK Negeri 1 Sidikalang ada 2 siarat pilihan anak belajar yaitu, mempelajari ketrampilan maupun Ilmu Pengetahuan , terlebih dahulu harus memenuhi sejumlah persyaratan anak agar kegiatan belajar berjalan dengan lancar dan baik dua ( 2) persyaratan , ” Pertama Faktor Pendukung yang kedua Memiliki Motivasi “. Faktor pendukung mutlak harus di penuhi oleh anak belajar , kalau tidak maka akan sulit sekali memperoleh hasil belajar “. Memiliki motivasi artinya , tenaga penggerak atau yang mendorong si anak agar mau melakukan sesuatu. Motivasi belajar tenaga penggerak ( mendorong) agar mau belajar..Makin kuat motivasi sianak semakin kuat atau semakin rajin dan tekun ia belajar. Sebaliknya kalau motivasi belajar lemah maka sianak akan menjadi lesu dan malas belajar.
Motivasi belajar tidak cukup hanya satu , tetapi perlu ada 2,3 atau lebih . Makin banyak motivasi makin sungguh – sungguh belajar . Oleh karena itu setiap si anak ingin sekolah berupaya agar motivasi belajarnya lebih banyak dengan cara memikirkannya sendiri yang sesuai baginya. Maka setiap siswa di SMK N 1 Sidikalang di tuntut agar menetapkan cita – cita lanjutan studinya dan cita – cita karirnya dengan sebaik – baiknya , sesuai dengan kemampuan nya dan kemampuan ekonomi orang tuanya. Dengan adanya cita – cita yang sudah tertanam kuat di dalam hati , ini akan menjadi dasar menumbuhkan motivasi belajar yang bertujuan untuk mencapai cita – cita tersebut. Ingat bahwa motivasi sangat penting dalam belajar . Motivasi dalam belajar dapat di ibaratkan seperti, mesin bagi mobil. Tanpa mesin tidak mungkin mobil dapat berjalan . Demikian pula halnya dengan motivasi , tanpa motivasi tidak mungkin orang dapat belajar , oleh karena motivasi adalah penggerak atau yang mendorong orang agar mau belajar. Yang bersumber dari diri sendiri, ialah: Memiliki inteligensi yang baik. Salah satu di antara sekian banyak faktor pendukung belajar ialah ” Memiliki inteligensi yang baik ” . Inteligensi ( tingkat kecerdasan ) adalah ‘ kemampuan umum ” seseorang untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi . Kemampuan umum tersebut adalah gabungan dari sejumlah kemampuan psikhis ( mental ) yang di terdiri dari antara lain ; kemampuan berpikir matematik , berpikir abstrak , berpikir mekanik , kemampuan ingatan pemahaman , verbal dan sebagainya. Untuk mengetahui kemampuan umum ( Inteligensi ) seseorang secara lebih tepat dapat di lakukan dengan mengikuti test inteligensi . Hasil tes inteligensi di sebut I Q (Intelligensi Quotient) , yaitu berupa angka-ngka yang di peroleh dengan menggunakan rumus tertentu . Angka – I Q tersebut sangat bervariasi bagi setiap orang , yaitu berada pada skala 0 – 140 atau lebih dan di bagi atas beberapa tingkat kecerdasan sebagai berikut: 140 – keatas : disebut luar biasa cerdas ( genius). 120 – 139 : sangat cerdas ( superior). 110 – 119 : Cerdas ( pintar) . 90 – 109 : Normal . 80 – 89 : Dibawah normal. 70 – 79 : Digaris batas. 50 – 69 : Debil. 26 – 49 : Embisil dan 0 – 25: Idiot. Orang – orang yang I Q nya normal ( 90 – 109) biasanya akan mampu mengikuti pelajaran sampai ke Perguruan Tinggi , tetapi orang yang I Q – nya di bawah normal biasanya hanya mampu sampai tingkat SLTP . Sedangkan anak – anak yang I Q – nya di bawah garis batas tidak dapat mengikuti anak – anak yang normal meskipun hanya di tingkat SD . Mereka harus belajar di sekolah luar Biasa ( SLB ). Anak – anak yang I Q – nya sangat baik ( tingkat kecerdasan nya tergolong : Cerdas, Sangat Cerdas dan Luar biasa Cerdas) sangat mendukung dalam belajar . Mereka ini daya serapnya sangat cepat dan kuat , demikian pula ingatan mereka tahan lama , sehingga setiap kali mereka belajar hasilnya sangat efektif . Sebaliknya , orang – orang yang yang kurang cerdas ( normal) atau di bawah normal ) daya serap dan ingatan nya kurang kuat , oleh karenanya mereka harus melipat gandakan usahanya dalam belajar agar bisa berhasil secara maksimal . Dengan kata lain mereka harus lebih rajin dan lebih tekun belajar di bandingkan dengan mereka yang tergolong Cerdas, kata Junaidy Simatupang Jumat (24/5.2024) pada Mex. Ditambahkan Junaidy Simatupang sesuai apa yang di ceritakan anak putrinya yang tammat dari SMK Negeri 1 Sidikalang EVY Sulastri Simatupang mengatakan ” sekolah tempat belajar , sekolah tempat belajar tidak semua sama mutunya pak ! . Ada yang baik , ada yang sedang dan ada yang kurang . Sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang sama dengan SMK Swasta HKBP Sidikalang yang sekolah yang disiplin yang tinggi peraturannya baik itu kepala sekolahnya guru – guru pendidiknya dekat sama siswa nya , Semua serba teratur , baik waktu belajar di dalam kelas , maupun waktu istirahat dan waktu pulang . Selain itu juga memiliki sarana dan perlengkapan yang cukup serta guru – gurunya pun berpendidikan dan berpengalaman . Guru – gurunya rajin membuat PR ( pekerjaan di rumah) dan mengoreksi nya dengan sebaik – baiknya . Sekolah SMK Negeri 1 Sidikalang para guru dan siswa yang berhubungan rasa kasih sayang dan tanggung jawab yang besar sebagai pendidik oleh guru kepada siswa . Sebaliknya para siswa harus menghormati dan menghargai para guru nya karena telah berupaya mendidik nya agar menjadi orang yang baik dan berguna bagi orang tua sesudah tammat dari SMK N 1 Sidikalang , kata putrinya sama bapa nya Junaidy Simatupang . EVY Sulastri Simatupang waktu sekolah di SMK Negeri 1 Sidikalang selalu setiap harinya wartawan datang menjumpai kepala Sekolah Kaspar Sianipar . Kami siswa yang melihat penampilan wartawan yang datang kesekolah itu sangat prihatin melihat kepsek mau menerima wartawan itu bertemu. Karena penampilan wartawan yang datang itu seperti tidak berpendidikan caranyanya untuk menemui sekolah. Seharusnya wartawan yang mau bertamu ke sekolah itu haruslah berpenampilan yang dapat di contoh anak siswa yang melihatnya seperti : ketrampilan berpakaian yang bersih , teratur ,rapi rambutnya , sopan dan ber itika menyapa orang . Wartawan yang datang ini pakaiannya tidak rapi baik badannya tidak seperti mandi mau menemui kepala sekolah, memalukan wartawan yang berpendidikan atas penampilan wartawan ini. ” Kalaupun kepala sekolah menerima mereka masuk bertemu bukan takut sama mereka karena wartawan , tapi merasa kasihan ” Kepala sekolah yang kagum melihat wartawan penampilan wartawan itu dan tata kramanya berbicara sopan . Itu baru di hargai pemimpin sekolah . Bukan main – main lah menemui orang – orang yang berpendidikan untuk bertemu. Kalau pun kepala sekolah mau menerima wartawan itu bertemu bukan takut sama wartawan tapi mintra kerja . Putri Junaidy Simatupang EVY Sulastri Simatupang menyarankan , ” kalau bapa wartawan biarpun bapak bukan tammat dari sekolah SMA dulunya hanya tammat SMP dulu tahun 1973 . Kalau menemui kepala sekolah harus lah rapi berpakaian karena yang di temui bapa orang – orang yang memiliki ilmu yang tinggi pak ? Ujar putrinya. Kalau bapak tidak rapi berpakaian tidak usah jadi wartawan memalukan anak bapak sendiri yang sudah memiliki ilmu pengetahuan. Orang segan melihat dari penampilan nya bukan karena pintar cari berita . Bagaimana bapak mencari berita pakaian bapak pun asal pake celana aja jatuh pinggang celana bapak sipatu bapak pun tidak di semer bagaimana bapak untuk bertemu sama pejabat . Udahlah pak ! Keladang aja lah cari kehidupan . Kalaupun bapak ngomong sama kami anak bapa ” pejabat takut sama saya kata bapa , kami anak bapak yang bersekolah sudah tau , pejabat itu menerima bapak karena mitra kerja pemerintah yang di namai wartawan. Maka kami anak bapak menyarankan sama bapak , ” Rapilah berpakaian dan bersih dan sopan berbicara menemui pejabat ” Saran dari putrinya lah Junaidy Simatupang sadar dari penampilannya. (Junaidy )
,