MetroEkspress.com, Sidikalang.
Seperti dipahami bersama, Pembangunan tidak mengenal kata selesai, demikian pula usaha pemerintah untuk selalu melanjutkan usaha pembangunan khususnya wilayah pedesaan akan senantiasa berkelanjutan sesuai dengan tuntutan zaman dan kondisi yang menyertai.
Salah satu bentuk usaha Pemerintah Kabupaten Dairi tahun 2013 yang silam melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi membangun Puskesmas Pembantu Lau Sireme Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi. Prasarana yang telah di bangun pemerintah harus ditempati dan dilakukan perawatannya supaya prasarana bangunan itu bertahan lama sampai dengan batas maksimal. Karena setiap bangunan yang dibangun memiliki umur teknis atau batas waktu tertentu.
Sehubungan dengan adanya fakta dari hasil survey MEx dari lapangan lokasi bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme, masyarakat tidak puas dan kecewa melihat bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme di bangun tahun 2013 yang silam tidak bisa ditempati pegawai Puskesmas Pembantu saat ini sudah tahun 2023 kondisi bangunan sudah ditumbuhi rumput rumput halaman perkarangan bahkan pintu masuk terlihat di palang pakai papan supaya tidak di ijinkan menempati bangunan Puskesmas Pembantu itu.
Menurut keterangan dari mantan kepala Desa Lau Sireme Kecamatan Tiga Lingga Kabupaten Dairi S. Berutu, Sabtu (12/8.2023) pukul 10,15 wib di Kabupaten Dairi, katanya sebelum ia jadi Kades bangunan itu sudah ada.
“Sebelum saya kepala desa Lau Sireme Puskesmas Pembantu Lau Sireme udah ada. Dan informasinya lahan lokasi Puskesmas Lau Sireme adalah Swadaya masyarakat kepada pemerintah Kabupaten Dairi supaya dibangun Puskesmas Pembantu untuk tempat Pegawai Puskesmas Pembantu supaya terlayani kesehatan masyarakat di sekitar wilayah Lau Sireme, katanya.
Diterangkannya juga kalau lokasi Puskesmas Pembantu yang lama dekat SMP Negeri 2 Tiga Lingga. Karena lokasi Puskesmas Pembantu yang lama kondisi lokasi tidak mengizinkan karena jalan menuju Puskesmas Pembantu jalan setapak bahkan sangat jauh dari pinggiran jalan dan juga di samping bangunan Puskesmas Pembantu itu ada beberapa kandang ternak b4bi peliharaan masyarakat sekitar itu. Tahun 2013 yang silam ada dana bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme supaya lokasi bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme dekat di pinggir jalan aspal.
Masyarakat sekitar desa Lau Sireme merembuk sama pemilik tanah marga Berutu. Hasil kesepakatan itu terjadilah bangunan Puskesmas Pembantu lama oper guling sama marga Berutu pemilik tanah tempat bangunan baru. Begitu sudah ada kesepakatan namun surat pelepasan alas tanah dari si Berutu pemilik tanah bangunan baru belum ada di tangan dinas Kesehatan Dairi. Bangunan dilaksanakan tahun 2013 , pemborong bangunan marga Tobing dari Sidikalang. Begitu selesai bangunan di bangun pihak dinas kesehatan Dairi tidak ada melakukan serah terima bangunan kepada UPT, Puskesmas Tiga Lingga. Karena tidak adanya serah terima bangunan pihak tanah bangunan baru marga Berutu memalang pintu bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme pake papan supaya pegawai Puskesmas Pembantu tidak bisa menempat bangunan itu, kata S.Berutu.
Menurut salah seorang anggota LSM namanya tak di sebut saat berada di warung kopi berkata, ” cukup aneh ya ! Dibangun Puskesmas Pembantu Lau Sireme sejak tahun 2013 tapi tidak bisa di tempati pegawai Puskesmas Pembantu. Padahal dana bangunan itu dari dana keuangan negara. Diduga surat alas tanah bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme tidak ada di aset dinas Kesehatan Dairi. Diduga kemungkinan pihak dinas Kesehatan Dairi adalah di bangun Puskesmas Pembantu di tempati atau tidaknya itu bukan urusan dinas kesehatan Dairi. Diduga kemungkinan juga pihak ” Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan ( BPKP) Sumatera Utara tahun 2014 tidak menjalankan tugas dalam tata kelola keuangan dan akuntabilitas kenerja dinas Kesehatan Dairi tahun 2014 yang silam . Atau di duga pihak BPKP Sumatera Utara bangunan itu tidak tau atau di sembunyikan pihak dinas Kesehatan Dairi ?. Kata LSM. Lanjut . Begitu juga pihak Inspektorat Dairi tidak melakukan tugas turun ke lokasi bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme , ujar LSM. Bulan juli 2023 yang lalu Mex menghubungi kadis Kesehatan Dairi melalui Hp Wasaf dr, Henrik Manik namun berdirinya tapi tidak diangkat beliau. Jumat (11/8.2023) K.Tumanggor wartawan Pos Kota bersama Mex menemui M.Siahaan selaku pendata Aset di dinas Kesehatan Dairi pukul 11,15 wib. Begitu Mex angkat bicara kepada M, Siahaan menghubungi Kabid Sarana Prasarana Puskesmas dinas kesehatan Boru Sitorus . Namun Boru Sitorus mengatakan pada M.siahaan berkata , Itu bukan urusan saya , itu urusan kadis kesehatan bukan urusan saya , saya masih baru , pembicaraan Boru Sitorus pada M, Siahaan inilah yang di himpun wartawan dari M.S. pendata Aset. Begitu tidak ada ketemu hasil konfirmasi dari M, Siahaan , wartawan kecewa melihat Boru Sitorus seakan akan Boru Sitorus melemparkan pembicaraan kepada kadis kesehatan Dairi. Harapan Mex kepada Bupati Dairi dapat segera menanggapi bangunan Puskesmas Pembantu Lau Sireme yang di telantarkan UPT Puskesmas Tiga Lingga.
(Junaidy.S)