
MetroEkspress.com, Medan. –
Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia dan UMKM selain memerlukan inovasi dan sentuhan teknologi informasi, juga membutuhkan dukungan untuk dapat berkembang dan membantu meningkatkan perekonomian anggota.
Pernyataan tersebut ditegaskan Ketua Koperasi Argo Do Bona Pinasa Erika Panjaitan dalam Dies Natalis PIKI ke 59 dan Seminar Nasional yang bertajuk “Outlook Perekonomian Sumut 2023” digelar Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Sumatera Utara (Sumut) di aula kantor gubernur Sumut Jalan Diponegoro Medan, Sabtu (21/1).
Pada acara seminar yang dibuka Gubernur Sumut Edy Rahmayadi itu, Erika menekankan pentingnya saat ini untuk memberikan arahan agar produk koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari daerah itu diminati pasar di tengah ancaman resesi global ekonomi 2023.
“Pemerintah daerah harus hadir dengan penyediaan berbagai fasilitas dan kemudahan kepada koperasi dan UKM di Sumut agar naik kelas, salah satunya menyediakan tempat atau ruang usaha di sejumlah titik fasilitas publik, seperti terminal dan bandara,” paparnya.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kata Erika yang turut diundang sebagai salah satu peserta dalam seminar nasional itu, pemerintah melalui instansi terkait termasuk BUMN perlu lebih banyak lagi menyediakan fasilitas dan kemudahan berupa ruang usaha atau ruang promosi kepada pelaku usaha Koperasi dan UMKM di Sumut.
Selain itu, lanjut Erika, koperasi dan UMKM perlu diikutsertakan dalam berbagai program, antara lain bimbingan teknis pengembangan dan desain produk, pelatihan, serta pendampingan untuk percepatan akses pasar melalui berbagai kegiatan promosi di dalam negeri dan luar negeri.
“Selama ini program-program kemudahan untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM masih dominan berupa bantuan permodalan, padahal masih banyak permasalahan yang harus dicarikan jalan keluarnya sebagai contoh pemasaran,” paparnya.
Karena itu, pihaknya berharap kepada pemerintah perlu lebih gencar lagi merealisasikan program bimbingan agar usaha atau bisnis yang dijalankan dapat berkesinambungan bahkan ditingkatkan.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta kaum intelektual yang tergabung dalam organisasi PIKI untuk ikut memberikan manfaat bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat, sehingga menjadi berkah bagi umat.
“Sumut merupakan daerah kaya akan sumber daya alam, namun, perlu keseriusan dalam hal pengelolaannya agar bisa bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
Keberadaan PIKI, menurut Gubernur, merupakan potensi agar dapat mendorong meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat secara umum, sehingga pembangunan dapat berjalan dan mendapat penerimaan dari masyarakat dengan pikiran objektif dan lebih maju.
Ketua DPD PIKI Sumut Naslindo Sirait, menjelaskan bahwa menyampaikan bahwa salah satu tujuan dari penyelengraan Seminar Nasional tentang prospek perekonomian secara global dan nasional adalah untuk menghimpun sumbangsih pemikiran dari keluarga besar PIKI, terkait bakal adanya prediksi ancaman resesi ekonomi global tahun 2023.
Sementara itu Ketua Umum DPP PIKI , Dr.Badekenita Sitepu, SE mengungkapkan keberadaan PIKI yang berisi para kaum intelektual Kristen, merupakan potensi agar dapat mendorong meningkatnya kualitas perekonomian masyarakat secara umum.
” Kita harapkan PIKI Sumut dapat berperan aktif di tengah- tengah masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Sumut sebagaimana yang diidamkan,” ujar Badekenita yang juga anggota DPD RI dari Sumut.
Dirinya berharap seluruh anggota PIKI dapat saling bahu membahu dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan memakmurkan kehidupan masyarakat Sumut.
Seminar nasional yang digelar pengurus PIKI tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri , Ketua DPRD Sumut, Ketua Umum DPP PIKI , Dr.Badikenita Sitepu SE , tokoh masyarakat, Maruli Siahaan, Pengamat Ekonomi dan Moderamen GBKP serta sejumlah akademisi, tokoh agama Kristen dan pimpinan pengurus Gereja di Sumut.(ndo)