
MetroEkspress.com, Langkat. -DPRD Sumut khawatir anggaran untuk merehabitasi pemakai narkoba terancam mubazir, jika pemerintah tak segera mengambil langkah pencegahan menyeluruh terkait barang haram itu.
“Kita khawatir anggaran Rp 2 juta untuk bantuan rehab pemakai narkoba selama tiga bulan terancam mubazir, sia-sia bahkan tak cukup menangani penyalahgunaan yang cenderung meningkat,” kata anggota DPRD Sumut, M Subandi, Jumat (24/6).
Anggota dewan dari Fraksi Gerindra itu merespon Kunjungan Kerja (Kunker) TIm III Dapil Deli Serdang di kantor Bupati, baru baru ini. Mereka yang hadir di sana 9 anggota dewan, diketuai M Subandi.
Menurut Subandi, penanggulangan narkoba bukan hanya dari sisi rehab para pemakai, tetapi juga harus menyeluruh. “Kita obati si pemakai, esoknya ada pencandu atau pemakai baru, kapan selesainya,” ujar anggota dewan Dapil III yang meliputi Deli Serdang itu.
Karenanya, Subandi menegaskan, saat ini pola penanganan dan pencegahan harus sejalan. “Tangkal dari hulu, baru kita benahi di hilir, jangan di hilir saja, berapa pun dana tak akan cukup,” tukasnya.
Kepada Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan yang menerima kehadiran rombongan dewan, Subandi meminta harus ada perhatian ekstra, terlebih di daerah itu kini seluruhnya siaga narkoba.
“Catatan saya ada 300-an desa di sana dalam status siaga, waspada dan bahaya atau zona hitam, tak ada lagi yang aman,” ujar Subandi.
Karena kondisi ini, lanjut Subandi perlu ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten bersama seluruh jajarannya. “Kepala daerah harus tahu rumusan, formula penanganannya, dan jangan sampai merembet ke daerah lain,” ujarnya.
Jika ada pembiaran, maka dewan khawatir, anggaran provinsi termasuk di tahun 2022 yang disalurkan melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sumut, sebesar Rp 2 juta untuk panti rehab di Deli Serdang, lenyap tak berbekas. “Itu anggaran hanya bertahan 3 bulan, saya kira tak akan cukup, nah gimana kalau data pemakai naik atau tak terkontrol, runyam kita,” sebut Subandi.
Selama ini, tempat rehabilitasi yang bekerjasama dengan Kesbangpolinmas Sumut juga mayoritas ada di Kabupaten Deliserdang dan jumlahnya ada belasan tempat.
“Kita sangat malu sekali tidak ada satu desa (di Deliserdang) masuk zona aman,” pungkasnya.
(Fajar)